Rabu, 09 Februari 2011

GAYA KEPEMIMPINAN !!!


Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi

Ciri-Ciri Seorang Pemimpin

Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas.Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Kepemimpinan Yang Efektif

Barangkali pandangan pesimistis tentang keahlian-keahlian kepemimpinan ini telah menyebabkan munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan. Terdapat nasihat tentang siapa yang harus ditiru (Attila the Hun), apa yang harus diraih (kedamaian jiwa), apa yang harus dipelajari (kegagalan), apa yang harus diperjuangkan (karisma), perlu tidaknya pendelegasian (kadang-kadang), perlu tidaknya berkolaborasi (mungkin), pemimpin-pemimpin rahasia Amerika (wanita), kualitas-kualitas pribadi dari kepemimpinan (integritas), bagaimana meraih kredibilitas (bisa dipercaya), bagaimana menjadi pemimipin yang otentik (temukan pemimpin dalam diri anda), dan sembilan hukum alam kepemimpinan (jangan tanya). Terdapat lebih dari 3000 buku yang judulnya mengandung kata pemimipin (leader). Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif tidak perlu diulas oleh sebuah buku. Guru manajeman terkenal, Peter Drucker, menjawabnya hanya dengan beberapa kalimat: "pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas dan nyata.

Kepemimpinan Karismatik

Max Weber, seorang sosiolog, adalah ilmuan pertama yang membahas kepemimpinan karismatik. Lebih dari seabad yang lalu, ia mendefinisikan karisma (yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah") sebagai "suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau paling tidak daya-daya istimewa. Kemampuan-kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi dianggap sebagai kekuatan yang bersumber dari yang Ilahi, dan berdasarkan hal ini seseorang kemudian dianggap sebagai seorang pemimpin.

GAYA KEPEMIMPINAN
Tanpa kita sadari bahwa sebetulnya kita masing-masing akan menjadi pemimpin, minimal akan menjadi pemimpin diri kita sendiri. Tapi sebetulnya ada bemacam gaya kepemimpinan menurut pakarnya:
1. Gaya kepemimpinan otoriter atau otokrasi, artinya sangat memaksakan kehendak kekuasaannya kepada bawahan.
2. Gaya kepemimpinan demokratis, artinya bersikap tengah antara memaksakakan kehendak dan memberi kelonggaran kepada bawahan.
3. Gaya kepemimpinan laissez fasif, yakni sikap membebaskan bawahan; dan
4. Gaya kepemimpinan situasional, yakni suatu sikap yang lebih melihat situasi: kapan harus bersikap memaksa, kapan harus moderat, dan pada situasi apa pula pemimpin harus memberikan keleluasaan pada bawahan.
Nah sekarang kita lihat satu persatu ciri-ciri dari masing-masing gaya kepemimpinan tersebut:
1. Ciri-ciri Kepemimpinan Bertipe Otoriter:
1) Tanpa musyawarah
2) Tidak mau menerima saran dari bawahan
3) Mementingkan diri sendiri dan kelompok
4) Selalu memerintah
5) Memberikan tugas mendadak
6) Cenderung menyukai bawahan yang ABS (asal bapak senang)
7) Sikap keras terhadap bawahan
8) Setiap keputusannya tidak dapat dibantah
9) Kekuasaan mutlak di tangan pimpinan
10) Hubungan dengan bawahan kurang serasi
11) Bertindak sewenang-wenang
12) Tanpa kenal ampun atas kesalahan bawahan
13) Kurang mempercayai bawahan
14) Kurang mendorong semangat kerja bawahan
15) Kurang mawas diri
16) Selalu tertutup
17) Suka mengancam
18) Kurang menghiraukan usulan bawahan
19) Ada rasa bangga bila bawahannya takut
20) Tidak suka bawahan pandai dan berkembang
21) Kurang memiliki rasa kekeluargaan
22) Sering marah-marah
23) Senang sanjungan.

2. Ciri-ciri Kepemimpinan Bertipe Demokratis:

1) Pendapatnya terfokus pada hasil musyawarah
2) Tenggang rasa
3) Memberi kesempatan pengembangan karier bawahan
4) Selalu menerima kritik bawahan
5) Menciptakan suasana kekeluargaan
6) Mengetahui kekurangan dan kelebihan bawahan
7) Komunikatif dengan bawahan
8) Partisipasif dengan bawahan
9) Tanggap terhadap situasi
10) Kurang mementingkan diri sendiri
11) Mawas diri
12) Tidak bersikap menggurui
13) Senang bawahan kreatif
14) Menerima usulan atau pendapat bawahan
15) Lapang dada
16) Terbuka
17) Mendorong bawahan untuk mencapai hasil yang baik
18) Tidak sombong
19) Menghargai pendapat bawahan
20) Mau membirnbing bawahan
21) Mau bekerja sama dengan bawahan
22) Tidak mudah putus asa
23) Tujuannya dipahami bawahan
24) Percaya pada bawahan
25) Tidak berjarak dengan bawahan
26) Adil dan bijaksana
27) Suka rapat (musyawarah)
28) Mau mendelegasikan tugas kepada bawahan
29) Pemaaf pada bawahan
30) Selalu mendahulukan hal-hal yang penting

3. Ciri-ciri Kepemimpinan Bertipe laissez fasif :
1) Pemimpin bersikap pasif
2) Semua tugas diberikan kepada bawahan
3) Tidak tegas
4) Kurang memperhatikan kekurangan dan kelebihan bawahan
5) Percaya kepada bawahan
6) Pelaksanaan pekerjaan tidak terkendali
7) Mudah dibohongi bawahan
8) Kurang kreatif
9) Kurang mawas diri
10) Perencanaan dan tujuannya kurang jelas
11) Kurang memberikan dorongan pada bawahan
12) Banyak bawahan merasa dirinya sebagai orang yang berkuasa
13) Kurang punya rasa tanggung jawab
14) Kurang berwibawa
15) Menjunjung tinggi hak asasi
16) Menghargai pendapat bawahan (orang lain)
17) Kurang bermusyawarah

4. Ciri-ciri Kepemimpinan Bertipe Situasional:
1) Supel atau luwes
2) Berwawasan luas
3) Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
4) Mampu menggerakkan bawahan
5) Bersikap keras pada saat-saat tertentu
6) Berprinsip dan konsisten terhadap suatu masalah
7) Mempunyai tujuan yang jelas
8) Bersikap terbuka bila menyangkut bawahan
9) Mau membantu memecahkan permasalahan bawahan
10) Mengutamakan suasana kekeluargaan
11) Berkomunikasi dengan baik
12) Mengutamakan produktivitas kerja
13) Bertanggung jawab
14) Mau memberikan tanggung jawab pada bawahan
15) Memberi kesempatan pada bawahan untuk mengutarakan pendapat pada saat-saat tertentu
16) Melakukan atau mengutamakan pengawasan melekat
17) Mengetahui kelemahan dan kelebihan bawahan
18) Mengutamakan kepentingan bersama,
19) Bersikap tegas dalam situasi dan kondisi tertentu
20) Mau menerima saran dan kritik dari bawahan
Setelah kita tahu ciri-ciri dari gaya kepemimpinan, pertanyaannya adalah, kita sebagai pimpinan entah di perusahaan atau di rumah atau di organisasi termasuk kategori yang mana? Hanya kita sendiri yangn bisa menjawab.
Semoga bermanfaat menambah wawasan.
(Sumber: organisasi.org , rachmansyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar